Prediksi Gempa Jakarta 8,75 SR sangat mengejutkan banyak pihak dan tentunya warga yang tinggal di jakarta. Berita tentang prediksi gempa jakarta ini disampaikan oleh Andi Arief selaku Staff Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana yang menghimbau masyarakat di wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk siap sedia jikalau ada bencana yang datang kapan saja.
Untuk itulah diharapkan semua pihak yang terkait diharapkan mengatur kesiapan menghadapi bencana dimulai dari kesiapan Rumah Sakit hingga pos bantuan dan juga barak-barak pengungsian harus dipersiapkan secara baik dan teratur agar bencana yang bisa datang kapan saja itu dapat teratatsi dengan baik. Kesulitan yang dihadapi saat ini adalah kesulitan umtuk meyakinkan masyarakat bahwa prediksi gempa jakarta 8,75SR itui dapat terjadi kapan saja. Pemikiran dan logika banyak orang yang seringkali membuat mereka bersikap tidak peduli akan bahaya gempa yang terjadi.
Seperti yang disampaikan Andi Arief saat ditanya kesulitan yang dihadapinya seperti dibawah ini;
Untuk itulah diharapkan semua pihak yang terkait diharapkan mengatur kesiapan menghadapi bencana dimulai dari kesiapan Rumah Sakit hingga pos bantuan dan juga barak-barak pengungsian harus dipersiapkan secara baik dan teratur agar bencana yang bisa datang kapan saja itu dapat teratatsi dengan baik. Kesulitan yang dihadapi saat ini adalah kesulitan umtuk meyakinkan masyarakat bahwa prediksi gempa jakarta 8,75SR itui dapat terjadi kapan saja. Pemikiran dan logika banyak orang yang seringkali membuat mereka bersikap tidak peduli akan bahaya gempa yang terjadi.
Seperti yang disampaikan Andi Arief saat ditanya kesulitan yang dihadapinya seperti dibawah ini;
Andi mengakui sulitnya meyakinkan sejumlah pihak akan kemungkinan gempa besar yang bisa terjadi di Jakarta karena minimnya pengetahuan dan informasi mengenai gempa.
"Untuk meyakinkan ada potensi di selat Sunda itu tidak mudah. Scientific kebumian ini mirip dengan ilmu bawah tanah, sehingga untuk meyakinkan orang itu sangat sulit. Karena kesadaran akan gempa ini baru ada sejak 2004 saat tsunami di Aceh," jelasnya.
Hingga saat ini, menurut Andi, baru tiga lokasi titik rawan pusaran gempa bumi yang diteliti oleh peneliti Indonesia. Di antaranya patahan Sumatera, sesar Lembang, dan Selat Sunda. Sedangkan ratusan ribu lainnya belum diteliti, termasuk sesar Opak di Yogyakarta. (vivanews.com)